Banyak orang sukses yang memulai bisnis atau usaha dari hobi. Perlahan dan pasti bisnis dari hobinya tersebut mengantarkannya kepada kesuksesan pribadi serta usaha yang dibangunnya.
Salah satunya dialami Anton Thedy, Managing Director TX Travel. Dalam sebuah wawancara dengan SmartFM Jakarta ia menyebutkan, hoby jalan-jalannya telah melahirkan keinginan untuk berbisnis di bidang travel.
Kisahnya, saat kelas 3 SD ia senang diajak jalan-jalan ke Bandung oleh orang tuanya. Iapun serng iktu jalan-jalan ke Bandung hingga akhirnya ia memutuskan tidak lagi kerja pada perusahaan yang telah dijakankan ayahnya.
Sedangkan memulai bisnis travel, awalnya tahun 81, begitu lulus dari sekolah SMA Pariwisata, di Jakarta ia mulai usaha. Kemudian tahun 91 ia mendirikan perusahaan sendiri. Tahun 2004 mem-franchisekan bisnis dengan nama TX Travel. Usaha di bidang travel merupakan pilihan hidup yang ternyata telah membuka jalan.
Terkait pemberian nama usaha yang simpel, ia menyebutkan, itu terjadi karena kesulitan memilih nama saat itu. Ia pun memberi tips sukses mewaralaba TX Travel. Pertama, ia memberi informasi kepada calon mitra, bahwa 85% yang mengajukan diri ke TX Travel ditolak.
Kenapa? Karena seringkali, unsur pertama tidak mereka penuhi. Yakni di frachiser harus menjalankan usaha sendiri. Sebab jika orang lain yang menjalankan spiritnya kurang matang.
Ia pun berprinsip, dalam bisnisnya bukan mencari investor tetapi mencari owner operator. Sehingga kesungguhannya yang akan dinilai. Lalu lokasi, kemudian spesialisasi. Beda karakter beda tempat, itu menjadi urusan nomor dua.
Kini TX Travel memiliki 130 staf dengan 100 stafnya meng-handle para franchisee. Tugas mereka antara lain, setiap Sabtu menyelenggarakan pelatihan secara on line. Stafnya juga terlibat dalam menjual produk sehingga memuaskan konsumen.
Dalam mendapatkan partner bisnis Anton mengaku, sejak awal mencari orang yang cocok dengan karakternya. Jika orang tersebut cocok, ia mulai ngobrol. Sejak awal orang tersebut diberi doktrin, kalau menghadapi kostumer, terutama yang sering complain itu merupakan potensi untuk menjadi costumer loyalis.
Sebab memasang iklan belum tentu berhasil, tapi kalau kita keluar biaya buat recovery kesalahan atau recorvery karena bukan kesalahan kita, maka orang itu akan ingat terus (pada) kita. Mereka bilang, kesusahan aja kita dibantu, apalagi kalau nggak ada masalah? “Dan itu, sukses,” katanya.
Namun demikian aku Anton, kesulitan dalam usaha juga sering dialami. Antara lain jika produk yang dibuat tidak laku. Produk yang dibuat tidak cocok dengan pasar yang ada terutama di awal-awal.
Ia pun berpesan kepada pebisnis pemula juga anak muda saat berbisnis. Pertama “follow your passion”. Ikuti apa yang jadi kesukaan anda. Anda suka masak, suka makan, suka jalan-jalan, itu yang diikuti dulu.
Kedua, sungguh-sungguh. Ketiga, yang selalu ia sebutkan, jangan pernah menyerah. Kalau (Thomas) Alfa Edison mengatakan perlu seribu satu cara untuk menemukan lampu, padahal itu seribu satu kegagalan. Itu yang harus dijalankan. “Jangan pernah menyerah,” katanya. (*)