Teknik Analisis Data Penelitian

Analisis data merupakan suatu proses penelitian yang dilakukan guna memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Sebelum menentukan teknik analisis data yang akan digunakan, peneliti perlu mengetahui terlebih dahulu apa tujuan dari analisis data tersebut.Kecermatan melihat tujuan penelitian serta ketepatan dalam memilih metode penelitian sangat menentukan keakuratan dalam pengambilan keputusan.

Teknik  analisis data terbagi ke dalam dua bagian, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Perbedaan dari keduanya terletak pada jenis datanya. Pengumpulan data sampai dengan pengambilan keputusan dari analisis kualitatif tidak menggunakan angka dan tidak menggunakan metode-metode matematik, statistik, atau komputer. Sedangkan yang biasa digunakan dalam analisis kuantitatif adalah metode-metode matematik, statistik, atau komputer, serta data yang digunakan berupa angka, bahkan analisis kuantitatif dapat dianilisis secara kualitatif pula.

Jenis analisis yang digunakan dalam teknik analisis kuantitaf ada dua macam, yaitu :

  • Analisis deskriptif

Analisis deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan keadaan data secara umum. Analisis deskriptif ini meliputi beberapa hal, yakni distribusi frekuensi, pengukuran tendensi pusat, dan pengukuran variabilitas (Wiyono, 2001).

  • Analisis Inferensial

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. Statistik ini disebut statistik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk presentase. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikansi (Sugiyono, 2013).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *