Swift adalah bahasa pemrograman yang diciptakan oleh Chris Lattner di bawah naungan perusahaan Apple Inc., Amerika Serikat. Swift versi 1.0 diluncurkan resmi pada pertengahan tahun 2014. Di akhir tahun 2015, bersamaan dengan versi 2.2, Apple melepas Swift menjadi sebuah proyek kode terbuka di swift.org. Saat artikel ini ditulis di akhir tahun 2016, Swift telah berada di versi 3.0.
Bahasa pemrograman Swift adalah bahasa multiguna (general purpose) yang artinya Swift bisa digunakan untuk membuat program apa saja, baik itu aplikasi desktop, aplikasi server, aplikasi mobile, dan lain sebagainya. Swift berpegang pada 3 prinsip utama, yaitu: mudah, cepat, dan aman. Mudah maksudnya kode program Swift mudah ditulis, mudah dibaca, dan mudah dipahami. Cepat maksudnya kode program Swift bekerja dengan cepat dan memiliki kinerja yang bagus. Aman maksudnya kode program Swift mencegah penulisan program yang akan mengakibatkan kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak, dari pembuat program. Swift membiasakan pemrogram untuk menulis kode program secara baik dan benar.
Swift dari Apple membuat aplikasi jadi (executable) dengan metode kompilasi (compiled), bukan diterjemahkan (interpreted) maupun dikelola (managed). Metode kompilasi menghasilkan aplikasi asli (native) yang berjalan langsung pada mesin dan sistem operasi tempat aplikasi dijalankan, tanpa bantuan aplikasi tambahan penerjemah (interpreter) atau pun VM (virtual machine). Dalam hal ini, Swift seperti bahasa C/C++ atau Free Pascal, bukan seperti Python atau PHP (yang membutuhkan interpreter), tidak juga seperti JavaScript, Java, atau C# (yang membutuhkan runtime atau VM). Hal ini merupakan salah satu faktor yang membuat aplikasi Swift berkinerja baik dan cepat. Kompilator (compiler) Swift memanfaatkan perangkat lunak LLVM yang juga merupakan proyek kode terbuka.
Apa yang dibutuhkan untuk belajar Swift?
Swift dibuat di bawah naungan perusahaan Apple. Dan sejak v.2.0, Swift telah dinyatakan sebagai bahasa pemrograman resmi di lingkungan produk Apple, yang secara bertahap akan menggantikan bahasa resmi sebelumnya yaitu Objective-C. Dengan demikian, belajar Swift yang paling nyaman adalah dengan menggunakan perangkat Apple, baik itu perangkat keras maupun perangkat lunaknya.
Di lingkungan Apple, belajar Swift bisa menggunakan komputer Apple seperti MacBook, MacBook Pro, iMac, Mac mini, dan sebagainya dengan sistem operasi macOS terbaru dan menggunakan aplikasi Xcode. Xcode adalah aplikasi IDE (integrated development environment) buatan Apple untuk menulis program dan membuat aplikasi di komputer Apple. Xcode menyediakan seluruh kebutuhan penulisan program dengan bahasa Swift untuk pembuatan aplikasi bagi segala jenis perangkat Apple mulai dari Watch, TV, iPhone, iPad, hingga Mac. Selain dengan komputer, belajar Swift bisa juga menggunakan tablet buatan Apple, yaitu iPad, dengan menggunakan aplikasi Swift Playgrounds yang tersedia gratis.
Bagaimana jika tak punya perangkat Apple? Masih bisakah belajar Swift? Tentu saja bisa. Bersamaan dengan Swift dilepas menjadi proyek kode terbuka, Swift secara resmi mendukung sistem operasi Linux Ubuntu. Memasang kompilator Swift di Linux tidak sulit, telah tersedia panduannya di sini. Sedang untuk aplikasi penyuntingnya (editor), kita bisa gunakan apa pun aplikasi penyunting kesukaan kita.
Bagaimana dengan pengguna sistem operasi Windows? Pengguna Windows masih harus bersabar karena hingga Swift v.3 belum ada dukungan resmi untuk sistem operasi Windows. Tapi jangan khawatir, belajar Swift juga bisa hanya bermodalkan peramban (browser) dengan cara menggunakan layanan Swift daring. Salah satunya adalah layanan IBM Swift Sandbox. Cara ini adalah cara termudah karena kita tak perlu memasang aplikasi apa pun dan bisa digunakan dari perangkat komputer mana pun.