SEJARAH IONIC
Ionic diciptakan oleh Drifty Co. pada 2013. Produk-produk Drifty sebelumnya termasuk Codiqa dan Jetstrap, yang merupakan alat bantu pembangunan antarmuka drag-and-drop di jQuery Mobile dan Bootstrap . Mengambil umpan balik dari pelanggan yang mencoba membangun aplikasi seluler, tim memutuskan untuk membangun kerangka kerja mereka sendiri yang akan fokus pada kinerja dan dibangun dengan standar Web modern. Setelah merilis versi alpha dari framework pada November 2013, 1.0 beta dirilis pada Maret 2014, final 1.0 pada Mei 2015, dan beberapa rilis 2.0 pada 2016.
Pada 2015, pengembang Ionic dilaporkan menciptakan lebih dari 1.3 juta aplikasi dengan SDK.
PLATFORM YANG DIDUKUNG
Ionic berfokus pada pembangunan untuk standar Web modern dan untuk perangkat seluler modern. Untuk Android, Ionic mendukung Android 4.1 dan lebih tinggi.Untuk iOS, Ionic mendukung iOS 7 dan lebih tinggi. Ionic 2 mendukung Universal Windows Platform untuk membangun aplikasi Windows 10 . Ionic Framework, didukung oleh Angular.js , mendukung aplikasi BlackBerry 10 .
PERFORMA IONIC
Dibandingkan dengan aplikasi hybrid, pencampuran kode Ionic dengan kode aplikasi seluler asli di PhoneGap (sekarang disebut Apache Cordova ) memungkinkan kinerja produk yang lebih tinggi: menggunakan AngularJS (daripada jQuery ) memungkinkan Ionic untuk mengandalkan akselerasi perangkat keras asli (daripada DOM yang luas) manipulasi). Ionic memanfaatkan transisi dan transformasi CSS untuk animasi sebagai cara untuk meningkatkan GPU dan memaksimalkan waktu prosesor yang tersedia.
Kelebihan Ionic Framework
Jadi jika anda punya website atau WebApp dan ingin dibuatkan aplikasi mobilenya, Ionic Framework adalah pilihan yang tepat. Terus apa bedanya Ionic dengan Framework lain? cek disini
Ionic Menggunakan lisensi Opensource
Ionic platform menggunakan lisensi opensource, anda boleh membuat aplikasi free ataupun comercial dengan Ionic.
Menggunakan teknologi web terbaru
Ionic memanfaatkan AngularJS untuk implementasi logicnya. Mengapa tidak memakai jQuery? karena jQuery terkenal lambat di mobile sedangkan Angular menawarkan performa dan respon cepat serasa aplikasi native.
Target Hanya untuk Android 4 dan ios 7 Keatas
Anda bisa melihat ini sebagai kelebihan ataupun kekurangan. Bagi yang suka dengan hal baru dan ingin kode yang bersih tanpa memikirkan kompabilitas dengan versi mobile OS lama, maka ionic adalah platform yang paling pas.
Berbasis Apache Cordova /Phonegap
Perhatikan point ini. Ionic hanya menyediakan frameworknya, untuk membungkusnya menjadi aplikasi Android atau iOS anda tetap pakai phonegap. Artinya bagi para programer phonegap dengan platform lain, keahliannya tetap bisa dipakai.
Tool Resmi Ionic
Ionic CLI
Ionic CLI adalah tool command line yang digunakan untuk membuat project dan menjalankan project. Masih banyak fitur dari ionic CLI ini, silahkan mengacu ke http://ionicframework.com/docs/cli/start.html.
ionic Lab
IonicLab Adalah solusi bagi anda yang ingin kenyamanan. IonicLab adalah Versi GUI dari Ionic CLI, anda tinggal klik untuk melakukan operasi operasi yang semula harus mengetikan perintah di Console.
Ionic Lab
Ionic Creator
Berbeda dengan jQuery mobile atau platform lain yang memaksa kita coding manual untuk mendesain tampilan UInya. Ionic menyediakan Ionic Creater, produk free yang akan memudahkan anda mendesain tampilan UI dari aplikasi. Ionic Creator sendiri adalah WebApp artinya anda harus mengaksesnya lewat Browser. Untuk Akun Free kita hanya bisa mendesain satu aplikasi saja, Jika ingin lebih belilah paket Premium. Anda bisa mencobanya di https://creator.ionic.io/app/login.
Ionic ViewApp
Aplikasi ini adalah Aplikasi Android. Fungsi utamanya adalah mempreview program Ionic langsung dari Android. Aplikasi yang bisa di preview oleh ViewApp bisa aplikasi yang kita buat atau aplikasi orang lain yang dishare di Ionic Market.
Apa yang harus dipelajari terlebih dahulu
Setelah kita tahu teknologi kelebihan ionic diatas, ada beberapa teknologi yang harus ada kuasai, minimal anda tahu sebelum terjun ke Ionic. Ilmu ini harus anda pahami kalau ingin membuat aplikasi bagus. Kalau anda tidak pernah mencoba atau mendengar teknologi dibawah ini, jangan buru buru coba ionic, kalau dipaksakan, paling paling anda berhenti ditengah jalan.Teknologi itu adalah
- HTML5/CSS/Javascript
- Nama komponen visual di mobile App (android/iOS)
- AngularJS
- Dasar dasar NodeJS/NPM
- Phonegap/Apache Cordova
- Command line (CMD/Bash/Terminal Linux)
- Cara membuatApk atau membuild /compile iosApp.
Jadi 7 point itu harus anda pahami dulu, mengapa saya tekankan disini. Untuk point 7, jika anda hanya ingin membuat versi androidnya, maka anda tidak perlu belajar XCode. karena banyak programer yang berusaha memakai teknologi baru tanpa memperhatikan ilmu dasarnya, makanya jangan heran banyak programer stress dan banyak mahasiswa mentok di tengah jalan karena tergiur berbagai fitur framework yang ditawarkan.
Selain itu, alangkah baiknya anda memahami Ekosistem Ionic secara menyeluruh, minimal tahu teknologi dibalik ionic agar mudah dalam mempelajari dan medebug Program. Anda bisa melihat Ekosistem Ionic dan Hubungannya dengan teknologi lain dari diagram dibawah ini.
Jika anda tidak ingin memahami semuanya, saya sarankan fokuslah ke teknologi AngularJS karena jika diibaratkan HTML5,CSS3,JS adalah badannya maka angularJS adalah rohnya. Dengan bahasa lain, Framework Ionic (UI component) adalah Viewnya dan AngularJS adalah Controllernya.
Ionic Platform
Selain Ionic Framework yang free dan opensource, Ionic juga memperkenalkan ionic Platform. Ionic Platform memberikan layanan tambahan bagi para developer ionic. Ionic Platfrom menambahkan fitur Create, deploy, update, Analytics, Marketing (Ionic Market) dan Push notification kedalam aplikasi yang dibangun dengan ionic. Saat ini, ionic Plaform masih dalam tahap Alpha testing dan anda gratis mencobanya.
Untuk Platform ini memang masih alha dan belum ready, namun jika sambutan dari Developer positif, maka kedepannya ionic adalah platform paling menjanjikan untuk membuat aplikasi mobile yang terasa Native untuk Platform Android dan iOS.